Comments

BISMILAAHIRRAHMAANIRRAHIIM, MEMULAI BERWIRASWASTA

ebagai seorang Islam, harus meyakini bahwa, kalimat BISMILLAHIR RAHMAANIRRAHIIM adalah alat yang dapat digunakan untuk membuka kunci, dari segala kunci. Rangkaian kata yang terdiri dari Bismillah, Al Rahman dan Al Rahiim, ini adalah bahasa Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa (SWT), sebagai bahasa pembuka untuk melakukan segala perbuatan dan atau segala persoalan. Kalimat ini, bagi orang Islam sudah melekat sejak kecil dan terus menjadi pegangan hidup bagi orang yang mempunyai keyakinan kuat kepadaNya
Bismillaah yang berarti dengan menyebut Nama (Asma) Allah, Al Rohman berarti Yang Maha Pengasih, dan Al Rahiim berarti Yang Maha Penyayang. Bismillaahirrahmaanirrahiim berarti dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dalam terminologi bahasa, kalimat ini memberikan kesejukan hati bagi penyebut atau pengucapnya, karena ada konotasi makna bahwa kalimat ini adalah kalimat komunikasi yang langsung berhubungan dengan Sang Khalik yang sangat mengasihi dan menyayangi ummatNya. Dalam bahasa psikologi, kasih sayang adalah bahasa cinta. Cinta-kasih adalah kebutuhan batin yang setiap saat harus melekat, jika seseorang ingin hidup dengan bahagia. Dalam bahasa kehidupan sehari-hari, yang sering disampaikan para muballigh bahwa cinta kasih merupakan mengejawantahan dari semangat dan gairah hidup manusia. Drs.H.Akhirin Ali, M.Ag, selaku muballigh dan juga sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah INISNU Jepara, pernah memberi wejangan berkaitan dengan kata cinta (seneng-jw Red). Dengan cinta; barang abot dadi entheng (barang berat menjadi ringan), jarak adoh dadi cedhak (jarak jauh menjadi dekat), roso panas dadi adhem (rasa panas menjadi dingin) dan sirah mumet dadi ilang (kepala pusing menjadi hilang) goro-goro seneng (gara-gara ada rasa senang). Inilah keampuhan rasa cinta atau senang jika melekat pada diri manusia.
Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang yang kita sebut dalam setiap kita mengawali bekerja, merupakan pengakuan kita untuk berlindung dan pasrah kepadaNya Dalam arti yang sebenarnya, setiap gerak laku kehidupan kita, selalu mengharapkan ridloNya, agar semuanya beres dan berkah.
Kasih sayang atau cinta Allah kepada manusia ciptaanNya, tanpa batas dan tanpa ukuran banyaknya. Pemberian Allah kepada manusia berupa fisik dan psikhis (lahir dan batin) dengan segala kelengkapannya secara utuh, tidak ternilai harganya bila dibandingkan dengan uang dan harta kekayaan. Manusia diciptakan oleh Allah, dengan kesatuan sistem yang lengkap baik berupa fisik tubuh yang terdiri dari beberapa komponen; kepala, tangan, perut, kaki dan lainnya, serta secara psikhis dilengkapi indra, pikir, karsa dan lain-lainnya, adalah bukti kasih sayang Allah kepada ciptaanNya. Kata syukur pantaslah diucapkan untuk ditujukan kepada Allah Sang pembuat manusia. Dan kata syukur yang terucap itu pun harus diwujudkan dalam prilaku yang sesungguhnya, yaitu diaktualisasikan dalam bentuk pengabdian dan berbakti kepadaNya, dengan cara beribadah.
Setiap melakukan aktifitas, kita dengan mengucap Bismillah, mempunyai makna kekuatan, jika kita landasi dengan keyakinan penuh. Yakni sepenuh hati bahwa kita berbuat ini atas kehendak Allah, yang akan menghasilkan suatu yang bermanfaat untuk diri sendiri dan juga untuk kepentingn orang lain. Dengan membaca bismillah, gerbang pintu akan terbuka untuk kita lewati, kita masuki dan kita memulai pada aktifitas kehidupan yang baru. Maka dengan kasih sayang Allah, segala urusan akan berjalan lancar.
Awal dari membaca buku ini, mulailah dengan bismilah. Membaca buku berjudul Memutus Lingkaran Setan KEMISKINAN ini, untuk mengantarkan pembaca menjadi orang yang sukses belajar dan bekerja, dengan landasan sikap mental dan hidup BERWIRASWASTA. Kiat sukses untuk mengantarkan ke kehidupan yang lebih maju dan berhasil, jika ada landasan keyakinan diri kapada Allah, kemauan keras untuk melangkah dengan pasti, tanpa ada keragu-raguan hidup. Berani melangkah dan mencoba sesuatu yang belum pernah kita lakukan, adalah pekerjaan yang berat. Ya, sesuatu yang berat jika kita tidak mendasarkan diri pada landasan kecintaan terhadap pekerjaan yang akan kita lakukan. Nanum, jika cinta kasih melekat pada diri ini, dan kasih sayang Allah sebagai landasannya, pekerjaan apa saja terasa ringan. Inilah kekuatan cinta! Maka menumbuhkan cinta kasih kepada sesama haruslah dilakukan, jika menginginkan hubungan yang harmonis.
Suatu pekerjaan yang belum pernah ditangani dan dikerjakan tampaknya terlalu sulit untuk dilakukan. Apa dapat kita melakukan pekerjaan yang sulit? Jawabannya dapat, jika kita mempunyai kemauan untuk memulai. Kalimat, ”Di mana ada kemauan di situ akan ada jalan”. adalah kalimat kunci dalam setiap melangkah untuk memulai pekerjaan. *************

Oleh: Maswan

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

DIREKTORI

ORMIT & MITRA

AD (728x90)

Copyright © LKP AL-QOLAM MUSI RAWAS - All Rights Reserved