PENTINGNYA BEKAL KEHIDUPAN
Menusia
hidup didunia hanyalah untuk sementara waktu. Sebaliknya, manusia hidup
di alam akherat untuk selamanya. Oleh karena itu, penting bagi setiap
individu untuk mencari bekal demi kebahagiaan didunia dan juga
diakherat. Manusia yang hanya mencari kebahagiaan dunia dan melupakan
kebahagiaan akherat, tidaklah selamat dalam hidupnya dan begitu pula
sebaliknya. Hal ini menggambaran bahwa setiap manusia memerlukan suatu
bekal untuk mencari kebahagiaan didunia dan juga memperbanyak bekal demi
keselamatan di akherat.
Pada dasarnya bekal hidup manusia itu ada dua macam, yakni bekal
hidup di dunia dan bekal hidup di alam aherat. Kedua bekal tersebut
sangat mendasar bagi kehidupan individu. Bekal tersebut dapat
diibaratkan sebagai modal yang harus dimiliki oleh setiap individu
tatkala menjalani aktifitas duniawi dan mempersiapkan kebutuhan di alam
akherat.
Pertama, mengenai bekal hidup didunia. Hal ini merupakan bekal yang
berhubungan dengan jasmani. Artiny, bekal tersebut bisa berkaitan dengan
fisik. Sebagai contoh bekal untuk makan, bekal pakaian,dan sebagainya.
Manakala seseorang memiliki uang yang cukup maka mereka dapat memenuhi
kebutuhan jasmaninya. Mereka tinggal memilih apa yang ingin dibelinya.
Kedua, mengenai bekal hidup di akherat. Hal ini dalam artian bekal
yang berhubungan dengan rohani seseorang. Bisa dikatakan bekal hidup
tersebut berkaitan dengan keimanan dan ketakwaan seseorang kepada ALLAH
SWT. Hal ini berbeda dengan bekal kehidupan duniawi seseorang. Meskipun
seseorang memiliki uang banyak tetapi mereka belum tentu bisa mencari
bekal di aherat. Pasalnya, bekal akherat tidak bisa dibeli dengan uang.
Oleh karena itu, setiap individu dalam menjalani kehidupanya
hendaknya jangan sampai kekurangan segala bekal hidup. Satu sisi,
manakala setiap individu memiliki bekal hidup sangat berlimpah baik
dunia maupun akherat, maka kehidupannya akan selamat dan bahagia. Bekal
duniawi yang berlimpah dapat mereka gunakan untuk mencukupi kebutuhan
sehari-hari. Mereka akan bahagia menjalani kehidupan tersebut karena
dapat mencukupi segala kebutuhan jasmaninya.
Di sisi lain, manakala seseorang kekurangan dalam kedua bekal hidup,
maka mereka dapat terjebak dalam kondisi yang membahayakan. Kondisi yang
dapat memberikan dampak negatif bagi kehidupannya. Tentunya, dampak
dari kekurangan bekal hidup tersebut bervariasi. Hal ini bergantung pada
apa yang dilakukan dan menjadi sumber kekurangan individu. Pertama,
mengenai bekal duniawi. Dampak yang dilakukan akan sangat membahayakan.
Tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi orang lain. Sebagai
contoh, apabila seseorang kekurangan kebutuhan pokoknya, maka mereka
dapat terjebak dalam perbuatan yang tidak baik seperti mencuri.
Lain pada itu, bekal akherat juga tidak kalah pentingnya. Manakala
seseorang hanya berfokus pada kebutuhan duniawi saja,maka mereka tidak
dapat memenuhi kebutuhan akheratnya. Apabila mereka memiliki bekal yang
kurang untuk kehidupan diakherat, maka mereka akan mendapatkan siksa
pedih. Hal ini dalam artian bekal kehidupan didunia dan diakherat
haruslah seimbang.
Sudah pasti, banyak cara yang dapat digunakan guna memperoleh bekal
hidup. Metode tersebut berbeda-beda. Artinya, antara satu orang dengan
yang lainnya tidak memiliki cara yang sama. Secara umum yang dapat
dilakukan dalam memenuhi bekal dunia adalah selalu bekerja keras. Dengan
selalu berusaha, Allah SWT akan selalu membukakan pintu rezeki bagi
orang yang gigih bekerja. Di satu sisi, setiap individu hendaknya selalu
melakuan ibadah kepada Tuhan YME guna mendapatkan bekal hidup di
akherat. Bentuk ibadah sangatlah bevariasi, seperti sholat, membaca
Al-Qur’an dan sebagainya. Tak hanya itu, setiap individu juga memerlukan
santapan rohani agar jalannya selalu lurus dalam kebaiakan. Bentuk
santapan rohani tersebut dapat berupa mengikuti pengajian. Hal ini
diharapkan setelah mengikuti pengajian, mereka dapat mengaplikasikan
kebaikan dan ibadah yang diperoleh ke dalam realita kehidupan.
Dalam pada itu, kebutuhan mendasar kehidupan manusia merupakan bekal
duniawi dan bekal akherat. Kedua bekal tersebut sangat berkaitan.
Artinya, kedua bekal tidak dapat dipisahkan. Manakala individu hanya
mengejar bekal duniawi maka mereka akan kekurangan bekal akheratnya, dan
demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, jalan bijak yang dapat
ditempuh adalah menyeimbangkan bekal duniawi dengan bekal akherat. Hal
ini dalam artian sukses menggapai bekal hidup dunia dan juga akherat.
Bagaimana anda menyikapinya?