Comments

BERPIKIRLAH JIKA INGIN HIDUP LAYAK

Ide adalah rancangan yang tersusun dalam pikiran, atau sama dengan gagasan dan cita-cita. Manusia yang tingkat Intelegency Quistions (IQ) normal secara psikologis, dapat dipastikan mereka mampu mengungkapkan ide. Sekecil apapun ide tersebut, ada pada setiap manusia yang mempunyai pikiran. Agar potensi peningkatan ide dapat berkembang dan selalu mucul rancang bangun (enginering) dalam sebuah pemikiran, maka otak atau pikiran harus selalu digunakan, diasah, dilatih sehingga tidak tumpul.

Berpikir Lebih Berat, Dibanding Bekerja dengan Otot
Memang diakui, bahwa berpikir itu lebih berat dibanding dengan bekerja dan berbuat yang hanya menggerakkan otot (psikomotorik). Kapasitas energi yang dibutuhkan dalam berpikir melibatkan berjuta-juta sel syaraf otak. Otak atau pikiran inilah yang menjadi ciri penanda pembeda antara binatang dengan manusia. Salah satu kelebihan manusia terletak pada kapasitas sel syaraf otaknya. Manusia yang mampu menggerakkan dan memaksimalkan potensi pikirnya, akan mengantarkan ketinggian derajat. Penghormatan dan pengakuan terhadap orang yang pandai, ukurannya adalah kekaryaan yang dibangun lewat dimensi pemikiram dan imajinasinya..
Pikiran manusia dengan perangkat potensi yang menyertainya, akan menghadirkan beribu-ibu bahkan berjuta-juta ide, jika mampu mendayagunakan untuk bekerja sama dengan perangkat potensi yang lainnya. Mata misalnya, sebagai alat untuk melihat, memandang, merekam, mengamati adalah sarana bantu otak untuk memunculkan ide. Orang yang cerdas setiap melihat objek benda akan selalu beripikir dan mengolah dalam sebuah rancang bangun dengan perangkat pertanyaan. ”benda ini namanya apa?, untuk apa benda ini ada? Kalaubegitu benda ini dimanfaatkan, sebagai bahan apa? Kalau benda ini dirubah menjadi bentuk begini, apa dapat bagus? Benda ini jika diperbaiki, dan dibuat seperti ini, kira-kira laku dijual apa tidak?” dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang dimunculkan dalam memori pikiran manusia, untuk menghadapi satu benda atau objek yang ditemukan.
Sebagai seorang penulis haruslah sering melihat dan berpikir demikian dan selalu mempertanyaan sesuatu yang ada disekitarnya. Permasalahan terus dicari untuk dijadikan landasan berkarya. Permasalahan dibahas dan dikupas dari segi sumber
pemunculannya, penyebab yang menimbulkan, apa dan siapa yang terblibat dalam masalah tersebut. Selanjutnya masalah apalagi dan apalagi yang akan terjadi lagi, begitu seterusnya. Solusi (pemecahan) dari masalah tersebut seperti apa? Kalau masalah ini dipecahkan, apakah tidak menimbulkan masalah baru begitu seterusnya.

Bagaimana Kita dapat Menemukan Ide?
Ya, tentu saja dengan melihat, nendengar, merasakan peristiwa yang terjadi di sekitar kehidupan kita. Setelah itu dikaji dalam konsep berpikir logis. Kalau sudah digali dan dikaji, ternyata masalahnya ini dan itu. Jika sudah ketemu masalahnya, cari sumber penyebab, dan sumber penyebab dicari pemecahannya. Selesai! Dan itulah yang disebut proses berpikir dalam problem solving.
Proses pencarian masalah, dan penemuan penyebab munculnya malalah sampai pada pemecahannya tersebut, sebenarnya adalah kerja keras indra dan pikiran. Rancangan pemikiran yang disebut ide tersebut selalu dinamis atau bergerak sesuai putaran jarum jam, tiap detik dan menit. Manusia yang kreatif adalah manusia yang selalu menggerakkan potensi pikirannya dengan membangun enginering pikiran. Untuk menyusun sebuah rancangan masa depan kehidupan, manusia harus selalu mengolah dan mengasah otak dengan ide-ide cemerlang. Sebagai orang yang beragama, tentu ketentuan Allah SWT, adalah mutlak adanya. Tetapi Allah SWT telah menciptakan otak-pikiran manusia dengan kapasitas jutaan, bahkan milyaran sel, fungsi utamanya adalah untuk berpikir dan berpikir terus. Kebebasan untuk menggunakan perangkat potensi pikir ini, adalah tanpa batas, asal mausia tersebut masih mampu untuk melakukannya.
Permasalahan yang digali dan muncul dari dalam dan dari luar diri manusia, adalah sebuah ide atau gagasan, manakala manusia mampu merumuskan permasalahan tersebut dengan rancangan pemikiran yang sistematis. Ide-ide yang bermunculan, dikemas dalam satu rancangan memori otak dan didorong dengan kemauan keras, maka muncullah kreatifitas. Manusia yang kreatif adalah manusia yang banyak ide dan gagasan yang ditampakkan dengan rumusan kegiatan yang jelas.
Untuk meningkatkan produksi ide yng baik perlu prosedur yang sesuai dengan prinsip-prinsip tertentu.

Prosedur Menemukan Ide
Prosedur adalah proses urutan langkah-langkah dalam berbuat sesuatu. Setiap aktivitas kehidupan perlu dilakukan dengan pentahapan kegiatan. Dalam menemukan ide perlu proses, di bawah ini barangkali dapat dijadikan acuan dalam pengungkapam ide atau gagasan:
1. Menangkap objek sebuah atau beberapa peristiwa dengan indra secara jeli dan cermat
2. Memasukkan objek-peristiwa yang ditangkap lewat indra, dibawa ke memori pikiran.
3. Mengolah objek-peristiwa tersebut dalm pikiran secara cermat.
4. Menemukan hasil pemikiran dari percikan objek-peristiwa, untuk bahan produksi ide
atau gagasan.
5 Mengantarkan hasil pemikiran berupa bahan produksi ide atau gagasan tersebut pada karsa (kehendak, keinginan, motivasi, dorongan dsb), untuk konsep penciptaan.
6. Konsep penciptaan yang sudah dikemas dalam pikiran, diupayakan dibangun terus lewat kemauan keras, sehingga menghasilkan karya.
7. Karya yang sudah dihasilkan akan mempunyai nilai kegunaan dan kemanfaatan serta mempunyai daya artistik dan estetika, hal ini yang memberi penilaian adalah hati atau budinurani.
Pada dasarnya proses aktifitas tersebut di atas, hampir semua manusia sudah pernah melakukan, hanya kapasitas dan intensitasnya yang berbeda-beda. Untuk menigkatkan produktifitas berkarya yang dilakukan lewat proses pencetusan ide sampai menjadi karya, perlu dimaksimalkan dengan sikap mental yang kuat dan semangat yang membara. 
 
Oleh: Maswan
 
 
◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

DIREKTORI

ORMIT & MITRA

AD (728x90)

Copyright © LKP AL-QOLAM MUSI RAWAS - All Rights Reserved